Khasiat Sirsak
SIRSAK…
Hmmmm… Pada awalnya pohon buah ini ditanam di halaman depan rumah saya
yang tidak seberapa luas dibanding kandang ayam, hanya karena rasanya
yang sedikit lebih manis dibandingkan buah sirsak pada umumnya. Saya
yakin betul bahwa diantara kalian sudah begitu akrab dengan buah yang
memiliki rasa manis-asam ini. Betul… Betul… Betul… (gaya Ipin di pilm
Upin Ipin)… Hehe… Namun dibalik semua itu saya juga yakin benar bahwa
diantara kita masih banyak yang belum memanfaatkan tanaman sirsak secara optimal selain hanya sebagai minuman jus
yang menyegarkan di siang hari. Oleh karena itu, ijinkanlah saya
bercerita sedikit yang saya tahu mengenai tanaman yang satu itu.
Silahkan ambil posisi ternyaman anda untuk mendengarkan cerita saya. 1…
2… 3… SIAP YAH…
Flasback sedikit nih… Hihi… Pada awalnya saya tidak begitu ”perhatian” dengan
pohon buah sirsak yang ditanam oleh ayah saya sekitar 2 tahun yang lalu
itu. Sampai suatu saat ketika saya telah berhasil menyelesaikan kuliah
Profesi Apoteker saya dan diminta bekerja sebagai pengajar disalah satu
Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi di Cianjur. Salah satu mata pelajaran
yang di tugaskan ke saya adalah Farmakognosi. Saya yang pada mulanya
tidak begitu paham dengan mata pelajaran itu mau tidak mau belajar untuk
mulai beradapatasi mempelajarinya sedikit demi sedikit. Sampai suatu
ketika salah satu guru bidang studi Farmakognosi disana memberikan buku
bacaan mengenai SIRSAK. Sepintas saya liat gambar
dan tulisan di cover depan tidak ada yang istimewa disana namun setelah
saya amati dengan seksama ada yang mencuri perhatian saya disana sebuah
tulisan (SIRSAK VS KEMOTERAPI). Serta merta saya langsung meraih bacaan
tersebut untuk tau lebih mendalam ada “hubungan spesial” apa antara
sirsak dengan kemoterapi???
Mari kita gali rahasianya… Sirsak yang memiliki nama ilmiah (Annona muricata) pada mulanya lebih dikenal hanya sebagai tanaman buah. Sirsak (Annona muricata) juga memiliki “saudara kembar” yaitu srikaya (Annona squamosa) mereka berada dalam satu keluarga yaitu Annonaceae. Sirsak
merupakan tanaman tropis yang buahnya memiliki aroma dan rasa yang
khas. Daging buahnya berwarna putih susu, rasanya manis-asam dan berbiji
kecil. Buah ini mudah didapat, mulai dari pasar tradisional sampai
supermarket dengan harga yang relatif murah. Seiring dengan perkembangan
teknologi, kandungan dan khasiat tanaman sirsak mulai tekuak. Berkat
penelitian yang dilakukan oleh salah seorang peneliti dari Sekolah
Farmasi Purdue University, Indiana, Amerika Serikat, Jerry L McLaughlin dibantu oleh salah seorang anak bangsa yaitu Prof Soelaksono Sastrodihardjo PhD dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung beberapa tahun silam yang meneliti bagian dari tanaman sirsak yaitu bagian daunnya yang diambil dari salah satu kota di Indonesia
yaitu GARUT, mengemukakan hasil risetnya yang menggemparkan dunia (maap
yah agak lebay sedikit… hehe) bahwa ternyata daun sirsak manjur untuk
mengatasi 7 macam sel kanker. Kalo yang sudah tahu jangan pura-pura
kaget yah.. hihi..
Mungkin diantara kalian ada yang bertanya “ko bisa yah?” jawabannya adalah “tentu saja bisa”… Sirsak (Annona muricata)
ternyata mengandung suatu senyawa yang dapat melawan sel kanker yaitu
senyawa aktif asetogenin yang gosip-gosipnya (faktanya ketang… he..)
memiliki potensi untuk melawan kanker yang
bila dibandingkan dengan kemoterapi efektifitasnya 10.000 kali lebih
kuat.(jangan mangap lebar-lebar yah mulutnya kalo kaget)… Senyawa
kelompok asetogenin tersebut terdiri dari muricatosin A, muricatosin B,
annomuricin E, muricapentosin, annopentosin A, annopentosin B,
annopentosin C. Mekanisme kerja dari senyawa asetogenin tersebut adalah
dengan cara menghambat adenosin trifosfat (ATP). Adenosin trifosfat
(ATP) merupakan sumber energi di dalam tubuh. Sel kanker membutuhkan
banyak energi sehingga membutuhkan banyak ATP. Senyawa asetogenin masuk
dan menempel di reseptor dinding sel dan merusak ATP di dinding
mitokondria. Penghambatan yang dilakukan oleh senyawa asetogenin
tersebut menyebabkan produksi energi di dalam sel kanker berhenti dan
akhirnya sel kanker mengecil dan mati.
Ada
alasan lain mengapa sirsak ini lebih unggul dari kemoterapi bahkan bila
dibandingkan dengan obat antikanker (mis: adriamycin). Pada dasarnya
obat-obatan selalu memiliki kecenderungan untuk menimbulkan efek
berbahaya terhadap tubuh. Dari seluruh obat-obatan yang ada, yang paling
keras adalah obat antikanker. Saya akan terlebih dahulu menjelaskan
mengenai mekanisme kerja dari obat antikanker tersebut. Obat-obatan ini
bekerja dengan meracuni banyak sel dalam tubuh, baik yang normal maupun
yang berbahaya, dengan harapan tubuh akan menumbuhkan kembali sel-sel
yang normal sementara sel-sel yang abnormal, yaitu yang berbahaya,
seluruhnya mati. Obat-obatan tersebut melepaskan radikal bebas yang
sangat beracun dalam jumlah besar. Dengan melakukan hal ini, obat-obatan
ini membunuh sel-sel kanker di seluruh tubuh. Mungkin setelah ini akan
ada yang bertanya “ lantas mengapa obat antikanker tidak menyembuhkan
kanker?”… Jawabannya adalah
karena ketika sejumlah radikal bebas dilepaskan oleh obat-obatan
tersebut di dalam tubuh, sel-sel kanker bukan satu-satunya yang
terbunuh. Banyak sel normal yang juga mati selama proses ini
berlangsung. Dan pada saat yang sama, akibat dari radikal bebas tersebut
obat-obatan ini juga dianggap karsinogenik, atau dapat menyebabkan
kanker.
Sekarang
kita ambil benang merahnya… Intinya perbedaan dari mekanisme antara
sirsak dan obat antikanker maupun kemoterapi adalah dari sasarannya.
Jika obat antikanker dan kemoterapi sasarannya adalah sel kanker dan sel
normal, berbeda dengan sirsak karena senyawa yang terdapat didalamnya
bekerja dengan selektif dan hanya menyerang sel kanker saja dan tidak
menyerang sel-sel normal di dalam tubuh. Sehingga banyak pasien kanker
yang beralih pengobatan dengan menggunakan daun sirsak. Hal ini sesuai
dengan The Journal of Natural Product yang memaparkan hasil riset sejumlah peneliti dari AgrEvo Research Center, Carolina Utara, Amerika
Serikat, bahwa daun sirsak dapat membunuh sel kanker usus besar hingga
10.000 kali lebih kuat dibandingkan dengan kemoterapi. Jadi ini menjadi
alasan mengapa sirsak cukup menghebohkan dunia dengan potensi yang
dimilikinya… (hehe…) sekedar info saja sebagai imbas dari naiknya
“pamor” dari tanaman sirsak tersebut, permintaan akan bibitnya semakin
meningkat yang secara langsung mempengaruhi harga jualnya yang semakin
meningkat pula. (saya merasa beruntung karena sudah memiliki pohonnya
dan saya harap anda juga demikian hehe…)
Seiring
dengan berjalannya waktu, penelitian demi penelitianpun dilakukan untuk
mengupas lebih tajam dan mendalam mengenai tanaman ini. Dari hasil
penelitian yang dilakukan ternyata selain bagian tanaman daun yang
memiliki khasiat untuk melawan penyakit, bagian tanaman seperti akar,
kulit batang, bunga, buah, bahkan bijinyapun bisa
digunakan untuk melawan berbagai penyakit. Telah dilaporkan beberapa
penyakit yang bisa diatasi dengan memanfaatkan tanaman ini antara lain
asam urat, kolesterol, tumor, hipertensi, diabetes mellitus, antikejang,
antipiretik, cacar, rematik, maag, ambeien, sakit kandung kemih, diare,
sakit pinggang, gatal-gatal, flu, keputihan bahkan bisul. (banyak yah
padahal itu baru sebagian… ckckck)
Satu
hal lagi yang perlu anda ketahui. Selain mengandung senyawa asetogenin
sirsak juga mengandung zat gizi dan serat pangan. Misalnya saja bagian
buahnya. Buah sirsak mengandung 67% daging buah yang dapat dimakan, 20%
kulit, 9% biji, dan 4% poros tengah buah dari berat secara keseluruhan
buah. Kandungan gulanya sekitar 68% dari keseluruhan bagian padat daging
buah. Untuk mengetahui informasi lebih lengkap tentang kandungan
nutrisi buah sirsak dapat anda lihat sendiri dalam tabel di bawah ini.
KANDUNGAN ZAT GIZI DAN SERAT PANGAN BUAH SIRSAK/100 GRAM
Kandungan
|
Jumlah
|
Kandungan
|
Jumlah
|
Energi
|
65,00 kal
|
Besi
|
0,60 mg
|
Protein
|
1,00 g
|
Vitamin A
|
1,00 RE
|
Lemak
|
0,30 g
|
Vitamin B1
|
0,07 mg
|
Karbohidrat
|
16,30 g
|
Vitamin B2
|
0,04 mg
|
Kalsium
|
14,00 mg
|
Vitamin C
|
20,00 mg
|
Lalu
bagaimana cara mengkonsumsi daun sirsak tersebut??? Tentu saja tidak
dikonsumsi dalam keadaan mentah dengan di “coel” ke sambal terasi
seperti lalaban. (jadi pengen ngeliwet… hahaha…)caranya mudah saja cukup
ambil 10 lembar daun sirsak kemudian direbus dengan 3 gelas air.
Didihkan hingga tersisa segelas air. Segelas air tersebut dikonsumsi dua
kali sehari. Tidak perlu khawatir dengan rasanya. Karena air rebusan
daun sirsak memiliki rasa yang hampir mirip dengan teh tawar jadi tidak
berasa pahit. Para peneliti menganjurkan untuk mengambil daun yang ke 4,
5, 6 dari pucuk. Kenapa demikian? Karena kalau terlalu muda senyawa
asetogenin didalamnya belum matang tapi jika terlalu tua dikhawatirkan
senyawa asetogeninnya sudah rusak.
Sumber: http://manfaattumbuhanbuah.blogspot.com/2013/09/khasiat-daun-sirsak-untuk-kesehatan.html
https;//alyarafakalila.blogspot.com


Tidak ada komentar:
Posting Komentar